Mengenal Batik Kawung: Motif Tertua dengan Filosofi Kesucian Hati

Mengenal Batik Kawung: Motif Tertua dengan Filosofi Kesucian Hati - Mandalas

Mengenal Batik Kawung: Motif Tertua dengan Filosofi Kesucian Hati

Pengantar Jika Anda melihat pola geometris yang terdiri dari empat bulatan lonjong yang tersusun rapi dan simetris, kemungkinan besar Anda sedang melihat Motif Kawung . Ini adalah salah satu motif batik tertua dan paling murni di Indonesia.

Seringkali dianggap sederhana karena bentuknya yang repetitif, Kawung justru menyimpan keindahan dalam kesederhanaannya ( beauty in kesederhanaan ). Di era modern, motif ini menjadi favorit karena tampilannya yang timeless , minimalis, dan mudah dipadukan dengan gaya apa saja. Namun, apa sebenarnya cerita di balik bulatan-bulatan ini?

Detail motif batik kawung klasik dengan pola geometris empat kelopak.

Foto close-up kain batik Kawung modern yang menunjukkan detail pola geometris

Asal-Usul Bentuk: Terinspirasi Buah Aren

Banyak orang salah mengira bentuk Kawung sebagai bunga. Padahal, sejarah mencatat bahwa motif ini terinspirasi dari irisan buah Aren atau yang lebih kita kenal sebagai Kolang-Kaling .

Bentuk lonjong tersebut disusun empat sisi membentuk lingkaran, dengan satu titik pusat di tengahnya. Dalam budaya Jawa, pohon aren adalah pohon yang sangat berguna dari akar hingga daunnya. Hal ini menyiratkan harapan agar manusia yang memakainya bisa menjadi sosok yang berguna bagi masyarakat sekitar.

Ada pula interpretasi lain yang Menyebutkan Kawung terinspirasi dari bentuk bunga teratai yang sedang mekar, yang dalam filosofi Timur melambangkan umur panjang dan kesucian.

Makna Filosofis: Hati yang Bersih & Pengendalian Diri

Dibalik bentuknya yang simetris, Kawung membawa pesan moral yang berat:

  1. Kesucian Hati: Warna putih yang sering menjadi dasar atau aksen pada Kawung melambangkan hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan niat yang tulus tanpa pamrih.

  2. Pengendalian Diri: Susunan geometris yang sangat teratur mencerminkan kenyamanan dan kemampuan manusia untuk mengendalikan hawa nafsunya. Tidak ada garis yang "pembohong"; semuanya terkendali.

  3. Kiblat Papat Lima Pancer: Empat bulatan yang mengelilingi satu pusat melambangkan empat arah mata angin, dengan diri kita sebagai pusatnya. Ini mengingatkan kita untuk selalu eling (ingat) kepada Tuhan sebagai pusat kehidupan, ke mana pun arah langkah kita pergi.

Ragam Jenis Motif Kawung

Sama seperti motif batik lainnya, Kawung memiliki beberapa varian yang dibedakan berdasarkan ukurannya:

  • Kawung Picis: Motif kawung dengan bulatan yang sangat kecil, seukuran mata uang 10 sen (picis) zaman dulu.

  • Kawung Bribil: Ukurannya lebih besar dari Picis, seukuran mata uang setengah sen (bribil).

  • Kawung Sen: Ukurannya sebulatan uang satu sen (koin kuno yang cukup besar).

  • Kawung Kemplong: Jenis Kawung dengan ukuran paling besar/raksasa.

Motif Kawung Putih Hitam Monokrom Mandalas Batik Modern

Motif Batik Kawung Modern dengan Kesan Monokrom

Penggunaan Motif Kawung dalam Pakaian Adat

Sama seperti motif Parang, pada zaman Kesultanan Mataram, Kawung juga sempat masuk dalam kategori Batik Larangan .

Dahulu, motif ini khusus dikenakan oleh para Punakawan (abdi dalem atau penasihat raja yang bijaksana) dalam pewayangan, seperti Semar. Mengapa? Karena Semar adalah sosok dewa yang membumi, memiliki hati yang sangat bersih, jujur, dan tidak haus kekuasaan. Raja juga mengenakan Kawung sebagai simbol keadilan dan keperkasaan yang melandasi hati nurani.

Kapan sebaiknya Memakai Kawung?

Fleksibilitas motif Kawung membuatnya sangat adaptif untuk berbagai situasi:

  1. Acara Pertemuan Keluarga/Lebaran: Karena melambangkan kesucian dan asal-usul, Kawung sangat pas dipakai saat momen maaf-memaafkan atau berkumpul dengan kerabat.

  2. Lingkungan Kerja Profesional: Bentuk geometrisnya memberikan kesan rapi, terorganisir, dan modern. Sangat cocok untuk kemeja kantor.

  3. Acara Dukacita: Dalam tradisi Jawa, Kawung (terutama yang berwarna gelap/sogan) sering dipakai saat melayat sebagai simbol mendoakan kesucian arwah yang berpulang dan ketabahan hati keluarga.

Cara Styling Kawung Modern

Agar tidak terlihat kuno saat memakai Batik Kawung, berikut tips dari Mandalas:

  • Casual Look: Pilih kemeja Kawung berlengan pendek dengan warna-warna cerah (biru, hijau, atau merah). Padukan dengan celana Chino atau Jeans dan sneakers putih.

  • Tampilan Formal: Pilih Kawung "Kemplong" (motif besar) dengan warna monokrom (hitam-putih atau navy). Padukan dengan celana bahan hitam dan sepatu pantofel. Motif besar memberikan kesan gagah dan statement yang kuat.

  • Outerwear: Untuk wanita, Kawung sangat cantik dijadikan outer atau blazer yang dipadukan dengan inner polos.

Gaya Styling Batik dengan Motif Batik Kawung Modern

Gaya outfit modern menggunakan kemeja batik motif kawung

Kesimpulan

Batik Kawung mengajarkan kita bahwa menjadi "berguna" dan "bersih hati" adalah puncak dari karakter manusia. Memakainya adalah pengingat visual untuk terus menjaga keutuhan diri di tengah hiruk-pikuk dunia modern.

Apakah Anda tipe orang yang menyukai kerapian dan ketenangan? Jika ya, motif Kawung adalah jodoh untuk lemari pakaian Anda.

Miliki Batik Kawung Modern Kualitas Premium

Ingin tampil elegan dengan filosofi luhur? Mandalas menghadirkan koleksi Batik Kawung dengan sentuhan modern cutting yang pas di tubuh ( Slim Fit ) dan bahan katun premium yang adem.

🎁 Promo Spesial Untuk Anda! Gunakan kode voucher: GETSTARTED Dapatkan DISKON 20% untuk pembelian pertama Anda di website kami.

👉 [Belanja Koleksi Kawung Sekarang di www.wearemandalas.com]

Terkait:

https://wearemandalas.com/en-id/products/kawulangi-mandalas-kemeja-batik-pria-premium-lengan-pendek

https://wearemandalas.com/en-id/products/kawunga-mandalas-kemeja-batik-pria-premium-lengan-pendek

Kembali ke artikel